Photobucket
PhotobucketPhotobucket

Kamis, 14 April 2011

Just Me :))

1…………………

2…………………

3…………………

Selamat-selamat buat anda yang membuka notes ini.

Notes ini tidaklah begitu penting menurut anda, atau mungkin nggak penting banget.. ckck

Notes ini Cuma sekedar tentang saya, dan ungkapan hati saya..

Kalau tertarik silahkan dibaca, kalau nggak silahkan cabut.. hhehehe

Okeh dimulai dari:


1. Idola cilik

Siapa sih yang nggak tau idola cilik..?? pastinya semua orang tau, sampai nenek saya aja tau. ”Idola cilik” pertama kali denger pasti tentang anak-anak dan ternyata benar, di idola cilik bakat menyanyi anak-anak akan diadu #dikira ayam# ---> abaikan

Karena seringnya saya nonton idola cilik, sampai teman saya ada yang nanya “debpi dak pedofilia kan?” terang saja saya kaget, pedofiliakan artinya tertarik yang berlebihan sama anak kecil. Ckckck, saya hanya sekedar kagum BUKAN suka yang terlalu berlebihan.

Saya memang menyukai anak kecil dari dulu karena mereka lucu, ngegemesin dan tentunya anak-anak idola cilik memiliki bakat yang belum tentu anak-anak seusia mereka punya.

Idola cilik sudah berjalan sampai 3. episode dan disetiap episode #apadah# saya mempunyai jagoan juga.. yah walaupun saya akui semua anak-anak idola cilik keren-keren tapi pastinya dari sekian banyak hanya beberapa orang yang dapat menarik hati saya #hihihi


---> Idola cilik 1

Awalnya saya mengagumi sosok Zahra, suaranya yang keren dan mantap abis dah. Trus berjalan waktu saya mulai mengagumi sosok goldi, walaupun sering mendapat kritik pedas dari om duta tapi dia nggak pernah menyerah, suaranya juga lembut banget kalau menurut saya.

Zahra dan Goldi adalah yang utama, selain mereka berdua saya juga suka sama Gabriel, ify dan sivia.

---> Idola Cilik 2

Heuhhhh,, kalau bicara idola cilik 2, saya hanya mengagumi satu orang. yaitu ANDRYOS ARYANTO, tau dah entah kenapa nih anak bisa menghipnotis saya, saya sangat-sangat emosi waktu ada yang bilang debo menang karena menjual kisah kehidupannya, hellow yah, bukannya setiap anak-anak icil kalau dipanggung pasti selalu ditanya kisah kehidupannya sama kak oki..

Tapi yah sudahlah, males mengungkit masa lalu, sekarang lihat kedepan aja. Debo makin cakep, makin kasep, makin ganteng, suaranya apalagi, walaupun ciri khas debo yaitu ada pada vibra ada sedikit hilang tapi debo tetap keren kalau nyanyi. Malah lucu suara dia yang sekarang. Hhehehe

Kalau selain debo, hmm sebenarnya sih ada obiet dan patton.

----> Idola cilik 3

Hmmm kalau idola cilik 3, saya suka sama lintar, rio dan nova. Tapi yang paling suka sih lintar, hhehehe.

2. Couple Idola Cilik

Kalau bicara couple pasti banyak banget yah, apalagi idola cilik sampai 3. beuhhh makin banyak dah couple-couple. Tapi saya ampe sekarang tetap suka couple IFY-DEBO, awalnya sih saya suka couple DEBO-ZAHRA karena idola cilik 1 saya suka Zahra dan idola cilik 2 saya suka debo. Suka couple DZ(debozahra) karena saya membaca cerbung “MIMPI SANG BINTANG” ya itu cerbung yang sangat melegendaris ampe sekarang, karena endingnya belum ada juga ampe sekarang. Entah debo sama ify atau Zahra di cerbung itu… heuhhh heuhhh… tapi kata penulisnya sih PASTI DILANJUT !!!

Kalau masalah kenapa couple IFY-DEBO, lagi-lagi karena cerbung, cerbung “DIARY ALYSSA” kalau cerbung ini sudah ending kok. Dan endingnya sangat tragis.. ckck,, kalau pengen baca dua cerbung itu nggak perlu jauh-jauh nyarinya, di NOTES saya ada, sudah IZIN kok sama penulisnya.. hhehehehe

Buat yang juga suka couple IFY-DEBO atau biasa disapa IDFANATICS, kalau pengen gabung di grup, search aja “IDFanatics”,, kalau twitter ada juga @IDFunatics,, kalau alamat FS juga ada www.idfanatics.co.nr join yah :))

Walaupun debo sudah banyak di couplein sama Zahra, oik, gita, itte dan ify juga sudah banyak di couplein sama iel, cakka, Alvin, rio, saya tetap suka couple ID, apapun yang ternyata karena saya IDFanatics sejati.. hehehehe

Selain couple ID, saya juga suka couple CAGNI, ALVIA, SIVIEL, O2, DECHA, OCHA, YODEA, YOSHILL, SUPERAVATAR, dan masih banyak lagi :))

3. Aksi Anak Bangsa

Jujur, sangat-sangat jujur saya kecewa idola cilik 4 diganti aksi anak bangsa. Yah saya males aja nonton aksi anak-anak bangsa, males banget malah. Ckckck

Tapi pengen juga lihat kayak apa sih aksi anak bangsa, pertama kali nonton aksi anak bangsa, kalau nggak salah tinggal 12 personil, berarti putri dan nico sudah keluar. Hmm

Pertama kali nonton itu aja sudah mulai aksi anak bangsa katanya dan ternyata benar sudah mulai. Sekitar jam 4 sore kalau nggak salah. Waktu ntuh saya sangat ingat banget ada 7 bocah kecil yang lagi dance, bushet dah keren abis dah ngedance mereka. Tepuk tangan dah saya, hhehehe

Konsep mereka saya sangat ingat, waktu ntuh 6 bocah cewek lagi kayak patung-patung gitu trus satu bocah cowok bersih’in ntuh patung, yah pokoknya lucu, keren dah..

Nama grup 7 bocah ntuh De’ Little Kreenz, satu bocah cowok yang dikelilingi 6 bocah cewek cantik-cantik dan lucu-lucu.. hehhehe

Ternyata mereka dilatih sama 2 orang coach yang menurut saya sedikit eror,, hehhehe, peace kak..

Tiap hari sabtu dan minggu pastinya saya nonton karena ada De’ Little Kreenz tentunya, tapi sayang banget DLK harus tereliminasi di 9 besar, dan jujur saya nggak nonton AAB lagi. Saya nonton AAB lagi waktu GF, dan pastinya karena ada DLK.. hhehhe

4. Just Me :D

My Facebook “Debpi ZulpiaRni” ---> ADD yah,, hhehehe

My Twitter “@debpistyle ---> Follow yah, follback, cukup mention aja :))

My Blog “debpizulpiarni.blogspot.com” ---> masih ancur banget ntuh blog,, awalnya sih blog saya “debpistyle.blogspot.com” trus kata bos saya “zhi” (hhehehe), harus ganti blog, blog yg ini rada ancur plus ribet.. ckckck ya sudah buat baru deh…

♥ close ur eyes trill ur voice ♥

♥ one heart one love just fo debo ♥

Happily Ever After

Play the music, lets move and shake your body

Salam Damai ICL



Kamis, 07 April 2011

Symfoni Hitam

Ini cerpen pertama saya,, tapi bukan murni saya yang buat hehehe

Ini di bantu sama rekan kerja yang cukup membantu namanya “Adisty Natalia”…

Sebelumnya maaf kalau nama tokohnya saya dan disty rubah sedikit :p

Enjoy It!!!

Semoga Suka :D

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Aku terus berlari menyusuri koridor koridor panjang sekolahku ini. Rasanya aku ingin memotong lorong menjengkelkan ini -tapi itu tak mungkin-.

Sebentar aku melirik jam tanganku. Astaga jam 07.00! Aku menambah kecepatan lariku. Bisa celaka kalau aku sampai ke duluan guru kiler yang menyeramkan itu!

Tapi baru saja aku ingin menaiki tangga, tanpa sengaja aku menabrak seseorang sehingga membuat buku yang di bawa orang itu berserakkan di lantai.
"akh maaf aku tidak sengaja." ujarku lalu menunduk mengambil buku itu, tanpa melihat seseorang yang ku tabrak tadi.
"ini." aku menyerahkan buku itu kepadanya. Sejenak aku terpana melihat seorang gadis manis yang berdiri di depanku. Sepertinya aku belum pernah melihatnya.

"makasih" katanya lembut di iringi senyumnya yang manis.
"aku duluan ya." pamitnya.

Reflek aku menarik tangannya.

"eh, tunggu." gumamku.

"ya, kenapa?"

"eh, anu itu..." kataku kikuk.

"ada apa?"

"hmm... Kenalin nama aku debo anton aryanto. Kamu?" kataku. Dengan canggung aku mengulurkan tangan kepadanya.
"aku oik cahya luna." jawabnya lalu ia membalas uluran tanganku.

"sudahkan? Aku duluan ya." katanya lagi. Aku tak bergeming, aku terus menatapnya.

"hai, ada lagi?"
"eh, ia silahkan. Senang berkenalan denganmu."

Aku memandang luna lama hingga ia hilang dari pandanganku. Astaga aku lupa! Aku melirik jamku lagi, jam menunjukkan pukul 07.09.

Aku berlari secepat yang aku bisa, ya walaupun aku tau itu semua tak ada gunanya! Karena apa? Karena secepat apapun aku berlari toh aku juga akan telat dan di hukum oleh guru kiler itu.


Huft. Aku menghempaskan tubuhku di atas ranjangku. Hari ini benar benar melelahkan. Seperti kataku tadi, aku di hukum oleh guruku untuk membersihkan toilet sekolah, namanya toilet sekolah mulai dari toilet guru, murid sampai tukang kebun (?) yang sangat menjijikan! Heu...

Tapi... Hari ini juga hari yang indah, karena bagaimanapun juga aku bertemu dengan seorang gadis manis! Ya siapa lagi kalo bukan Luna!

Senangnya....

Hari terus berganti.. Menjadi minggu, bulan, bahkan tahun. Perasaanku pada luna bertambah semakin dalam. Aku dan luna juga bertambah dekat, sangat dekat malah. Pacaran? Belum, aku terlalu pengecut untuk mengakui itu pada luna! Ya aku takut! Aku takut pengakuanku justru akan membuatnya menjauh dariku! Aku takut, mungkin kata yang lebih tepatnya aku tidak mau! TIDAK, TIDAK AKAN PERNAH!

"ampe kapan mau nyimpen perasaan loe? Ampe luna di ambil orang?" ledek sahabat karipku. Gabriel namanya. Aku cuman mendengus dan menggeleng pelan.

"payah loe akh! Masa gitu aja takut! Contoh donk gw!" kembali ia meledekku.

"gw bukan loe yel. Loe mah playboy" gurauku, tapi memang itu kenyataannya, sahabatku itu memang playboy.

"sialan loe nton." ujarnya manyun. Tak ku tanggapi. Pikiranku sibuk melayang layang! Memikirkan ucapan iel. Ya mungkin dia ada benarnya. Sepertinya aku harus mengungkapkan semua ini pada luna. HARUS !!!


Tekatku sudah bulat, aku akan mengungkapkan semua ini pada luna. Ya harus!

“okeh, luna sedang ditaman sendirian. Kok jadi deg deg ‘an gini yah” keluhku

“semangat, semangat. Lakukan atau tidak sama sekali” semangatku dalam hati !


"lun, aku mau ngomong sama kamu." kataku pelan.

"mau ngomong apa nton?" tanyanya serasa menutup bukunya dan berbalik menhadapku.

Deg deg, jantung ini semakin tidak karuan. Tuhan kuatkan aku. Aku terdiam cukup lama.

"aku su...

"eh, maaf nton. Aku udah di jemput. Lain kali aja ya." potongnya, setelah itu iapun masuk ke dalam mobil itu.

Aku merekatkan kedua sisi gigiku pertanda aku kesal, yah sangat kesal padahal tinggal beberapa saat lagi. Huft mungkin ini memang saat yang tidak tepat untuk mengakui semua ini!

Kini aku bukanlah aku yang dulu, aku sudah tidak menggunakan kemeja putih dan celana abu abu. Aku yang sekarang telah menjadi seorang laki laki dewasa.

Tapi ada satu yang tak berubah dariku! Perasaanku pada luna, ya sampai sekarang aku masih memendam perasaanku pada luna! Dari kejadian pernyataan cinta yang gagal sampai sekarang aku belum berani menemui luna. Aku tak memiliki keberanian yang banyak untuk mengatakan itu pada luna! Mungkin aku memang seorang pengecut yang sangat payah dan bodoh. Lalu aku bisa apa? Semua itu sudah terlambat.
Ya terlambat, ketika aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa luna sudah mempunyai kekasih.


#flashback#

Tekatku sudah bulat untuk mengatakan semua perasaanku pada luna, kini ditangan kananku sudah menggenggam bunga berwarna merah dan putih. Merah arti cinta dan putih arti persahabatan. Kalian pasti mengerti maksud aku. Hmm, aku tidak tau apakah luna akan menyukainya? Semoga saja! Yah SEMOGA !!!


Baru saja aku akan menginjakan kakiku di depan halaman rumah luna, aku melihat luna bersama dengan lelaki yang sepertinya ku kenal. Yah aku mengenal orang itu, orang yang cukup dekat dengan luna saat kami masih SMA tapi orang itu tidak terlalu akrab denganku. Aku terus memaksakan mata dan telingaku, untuk melihat dan mendengar apa yang mereka bicarakan.

Samar samar aku mendengar perbincangan mereka…

“gimana luna, kamu mau kan?” Tanya laki-laki itu yang ternyata dia Alend yah alend obiet panggrahito, apa maksud mau? Apa jangan-jangan mereka

Aku terus menduga-duga, entah lah itu membuatku sangat gelisah. Apa sebenarnya yang mereka bicarakan. Tapi suara mereka kian mengecil dan semakin lama hilang, ternyata mereka sudah tidak ada diluar, yah mereka kedalam rumah. Pupus sudah harapanku, aku menarik kesimpulan luna berpacaran dengan alend, lebih baik menarik kesimpulan pahit dari pada membayangkan hal positif tapi negative yang kita dapat.

Aku berjalan gontai memasuki rumahku dan berjalan kekamar. Aku berdiri menghadap langit, langit tampak begitu indah tapi tak seindah hatiku. Hatiku hancur, hancur sangat hancur.

Aku merebahkan tubuh ke tempat tidur dan terlelap.

Setiap terbangun dari tidur aku merasa bahagia karena aku bisa memimpikan luna, yah hanya memimpikan, tapi apakah dia akan memimpikan aku? Apa jawaban kalian, sepertinya itu mustahil terjadi. Walaupun banyak yang bilang nggak ada yang nggak mungkin, tapi kata-kata itu tidak berlaku untukku.

Di hatiku selalu terukir nama satu perempuan yaitu luna, yah luna lagi dan luna lagi. Entah mengapa nama itu terus menghantuiku. Cerita-cerita sedih ku, impianku kini semua bercampur satu.

Aku selalu tidak focus dalam melakukan sesuatu hingga aku dipanggil dan akan di DO jika tidak merubah sikapku. Semua itu terjadi karenanya, mengapa cinta bisa merubah semuanya. Tuhan jangan biarkan ini berlarut, kuatkan aku. Aku tidak mungkin bisa menyentuh hatinya. Tidak mungkin, karena hatinya sudah milik orang lain dan bukan milikku.

5 tahun waktu berlalu cepat, bahkan sangat cepat menurut ku.

Kini aku sendiri, sendiri ditaman yang sangat indah dan cukup ramai. Aku mulai memetik gitar kesayanganku, hanya dialah teman ku sekarang.

Song:

Tlah ku nyanyikan alunan-alunan senduku

Tlah ku bisikan cerita-cerita kelabu

Tlah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku

Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

*prok prok*

Aku menghentikan nyanyianku dank u lihat siapa itu dan astaga ini tidak mungkin.

“luna?” aku masih kaget tidak percaya, luna tersenyum manis ke arahku, senyuman malaikat

“suara kamu keren thon ternyata, kenapa nggak masuk seni aja? Kok malah milih ekonomi, bakat kamu di seni kayaknya thon” luna berjalan kearahku dan duduk tepat di sampingku dan bodohnya aku terdiam membisu seperti batu.

“aku suka sama suara dan permainan gitar kamu” aku terus melihat dia tidak percaya dan tiba-tiba dia menoleh kearah, betapa kagetnya aku dan mukaku sudah seperti kepiting rebus.

Apa tadi dia bilang suara dan gitarku? Kenapa bukan aku saja luna. Aku mengharapkan kata-kata itu keluar dari bibirmu.

“gitar dan suaraku?” Tanya ku menyakinkan apa yang baru saja aku dengar.

“iya thon, hmm aku punya tawaran nih?” aku sedikit deg deg degan apa tawaran itu tapi firasatku buruk, sangat buruk.

Aku terdiam cukup lama, bingung harus menjawab apa, ntahlah sepertinya aku merasakan ada hal buruk yang akan terjadi.

"apa?" tanyaku lesu.

"tapi sebelumnya aku mau ngasih kamu ini." ujarnya sambil tersenyum. Ya senyum itulah yang membuatku selalu ingin bersamanya. Selalu !!!

Aku melirik apa yang di berikan luna kepadaku. Sebuah buku tapi sedikit tipis, di bagian depan ada sebuah pita berwarna pink membuat buku itu menjadi manis. Ini seperti… tidak semoga itu hanya dugaan semata…

"itu apa?" tanyaku dengan detak jantung yang sudah tidak dapat tergambar lagi

"di ambil donk! Masa cuman diliatin aja?" ujar luna manis

Perlahan lahan aku mengambilnya, dan mulai membacanya. Deg hatiku seakan di sambar oleh petir yang berebut ingin menyambar jantungku.

mungkin kalian tau apa isinya, Ya seperti dugaanku, dugaan yang menjadi kenyataan, kenyataan pahit. Itu adalah undang pernikahan Luna dengan Alend.

Sekarang hatiku benar benar hancur, pupus sudah semua harapanku..

Jujur aku sangat ingin nama yang tertera di sana adalah namaku ” DEBO ANTON ARYANTO”! Bukan “ALEND OBIET PANGGRAHITO! BUKAN!

Lalu aku bisa apa? Apa aku harus mengagalkan pesta itu?

Tidak aku bukan orang sejahat itu! Aku tak tega melihat perempuan yang ku sayangi menangis, apalagi tangisnya itu di sebabkan oleh ku!

"hai, kok ngelamun?"

Perkataan luna membuatku tersadar dari lamunanku. Aku tersenyum -ya walaupun dipaksakan-

"Terus tawarannya apa?" tanyaku.

"aku, mau kamu nyanyi di pestaku nanti. Mau yah?" ujarnya, dari raut wajahnya terlihat ia sangat bahagia.

Aku menghela nafas, aku benar benar bingung! Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin menolaknya, tapi melihat tatapannya seperti ini apa aku tega mengecewakannya? Tapi apa mungkin hatiku sanggup melihat orang yang pernah q sayangi bahkan sampai sekarang perasaan itu masih ada, melihat dia bersanding dengan temanku, bukan alend bukan temanku, dia teman luna. Aku berpikir, berpikir keras, Tuhan apa yang harus ku lakukan.

"nggak mau ya?" tanyanya sedih.

"lihat ntar ya. Aku takut udah punya janji." jawabku pada akhirnya.

"oh.. Yaudah masih 2minggu lagi kok, jadi bisa di pikirin dulu. Oh ia tenang aja kalo kamu nyanyi ntar di bayar kok. Hehehe" candanya.

Oh Tuhan, lagi lagi senyum itu. Kenapa dia harus mempunyai senyum semanis itu? Tuhan jika ia bukan jodohku tolong hilangkan dia dari pikiran dan hatiku.

Aku menyusuri jalanan hendak pulang kerumah, setidaknya di kamar aku bisa merenung, merenung hal yang tidak pasti terjadi. Entah kenapa saat ini rumah terasa begitu jauh.

Aku berjalan seperti orang gila, dan ini semua karena luna. Yah hanya luna, lagi-lagi nama itu terbesit difikiran ku. Saat itu Aku berjalan tidak focus. Mungkin jika ada mobil traktor atau bus atau truk melintas disini, aku akan di sama ratakan dengan tanah.

1 hari

2 hari

3 hari

Waktu terus berjalan tapi aku masih bingung harus kasih jawaban apa ke luna. Aku tidak mau membuatnya kecewa tapi aku juga tidak bisa membuat hatiku kecewa. Hatiku atau luna???

Hingga hari itu datang, hari dimana aku harus memutuskan. Apa yang harus aku bilanggg? Aku ingin sekali berteriak TIDAK !!! tapi apa daya, luna hanya menganggapku teman dari pertemuan itu sampai sekarang hanya teman.

Sadar anton, kamu itu nggak akan bisa dapatin luna lagi. Dia sudah terikat dengan orang lain. Sudah terikat dan nggak mungkin kamu bisa melepaskan ikatan itu.

Hari ini adalah hari terberat untukku, bahkan sangat berat !!!

“luna, maaf nunggu lama” luna yang dipanggil menoleh kebelakang dan lagi-lagi dia tersenyum kepadaku.

“oh Tuhan mengapa kau ciptakan makhluk sesempurna dia” batin ku dalam hati

“jadi gimana nton untuk tawaranku?” tanya luna, dari wajahnya terlihat dia sangat menginginkan aku bernyanyi saat hari bahagianya, ya hari bahagianya bukan hari bahagiaku.

Aku berpikir cukup lama, aku tidak mau membuat kesalahan yang fatal, sangat fatal !!!

“okeh nggak masalah” aku mengucapkan kata-kata itu dengan santai ditambah senyum, senyum kecut bagiku. Aku takut membuat luna curiga dan benar saja, luna terlihat bahagia.

Dia sontak memelukku, aku ingin membalas pelukannya, sangat ingin !!! tapi apa daya, lagi-lagi sadar nton dia bukan milikmu.

“ups, maaf nton aku sangat bahagia, maaf yah reflex :D” luna nyengir kepadaku, Tuhan semoga ini jalan terbaik yang engkau berikan, Amin !!!

Aku hanya membalas senyum kepada luna, senyum yang di paksa. Semoga luna tidak menyadarinya.

“hari minggu jam 08.00 jangan lupa datang yah nton dan bawa gitar kamu, makasih banyak” lagi-lagi luna memelukku, aku hanya bisa merasakan pelukkannya tanpa bisa membalas.

Aku membalasnya dengan senyuman, hanya senyuman yang aku punya sekarang. Sebelum luna benar-benar pergi, dia mengatakan..

“berpenampilan lah layangnya pangeran yah anton” luna tersenyum begitu lebar, belum pernah aku melihat dia sebahagia itu.

Pangeran? Trus putrinya siapa lun? Hanya kamu yang pantas menjadi putrinya. Tapi putri luna bukan untuk pangeran anton.

>>

>>

>>

>>

Hari bahagia datang, bahagia untuk kedua pasangan. Dan hari ini akan seperti neraka bagiku. Tuhan kuatkan aku.

Aku berdiri didepan cermin,

“yapz sudah rapi dan benar nton kau seperti pangeran” ucapku yang masih sibuk memperbaiki dasi.

Semuanya sudah siap, aku sudah siap kesana. Tapi hatiku belum siap, hatiku trus menolak datang kesana.

“aku sudah janji pada luna, jangan membuat dia kecewa nton, simpan dulu keegoisanmu” kataku menyemangati diri sendiri

Aku sudah sampai, tempatnya begitu mewah. Semuanya di balut dengan warna biru. Warna biru? Ini semua tidak mungkin, itu warna paling aku suka dan aku tau luna juga menyukai. Mungkin itu permintaan luna, sadar nton.

Aku terus berjalan, hingga aku melihat sosok dua pasangan yang terlihat bahagia dengan bercanda tawa sepertinya. Mereka berdua sangat cocok.dan tamu-tamu juga sudah lumayan banyak, tapi aku kemana..

“permisi kak, kakak debo anton aryanto yah?” tanya gadis mungil manis itu

“iya, kok bisa tau?” tanya ku heran, sebelumnya aku belum pernah bertemu anak ini

“tau lah kak, ini” gadis itu menunjukkan fotoku, entah darimana dia mendapatkannya

“kok bisa ada dikamu?” tanya ku lagi, aku masih sangat heran, pertama dia tau namaku, kedua dia mempunyai fotoku.

“dari kak luna” cengir gadis itu.

“aku disuruh kak luna untuk nungguin kak sampai kakak datang, ayo kak kita ketempat panitia aja” ajak gadis itu sambil menyeretku dengan tangannya, aku hanya menurut.

Aku duduk diantara panitia.

“kakak bentar lagi nampil yah, berikan yang terbaik yah kak” ucapkan gadis itu, tapi aku belum tau namanya

“tunggu, nama kamu siapa?” tanyaku saat gadis itu hendak pergi

“dede disty kak” cengirnya dan sekarang dia benar-benar sudah menghilang.

Yah sekarang giliran ku, MC sudah memanggil namaku.

Baiklah sekarang ada tamu istimewa dari kedua mempelai, langsung saja kita panggil Debo anton aryanto !!!

Prok prok prok

Sangat banyak suara tepuk tangan dari para tamu, ini membuatku nambah merasa gugup. Aku lirik luna sebentar, dia tersenyum kearahku, seperti senyuman menyemangati, kamu pasti bisa nton !!! yah aku harus bisa, semangat. Ini bukan akhir dari segalanya.

aku duduk dan membetulkan, mic yang ada di hadapanku. Aku mulai memetik gitar kesayanganku.

Dentingan indah dari gitarku sudah berbunyi dan membuat para tamu terdiam.

Aku memejamkan mataku, tidak sanggup dengan tatapan para tamu dan mulai bernyanyi….

Malam sunyi ku impikanmu

Ku lukiskan kita bersama

Namun selalu aku bertanya

Adakah aku di mimpimu

Di hatiku terukir namamu

Cinta rindu beradu Satu

Namun slalu aku bertanya

Adakah aku di hatimu

Tlah ku nyanyikan alunan-alunan senduku

Tlah ku bisikan cerita-cerita kelabu

Tlah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku

Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

Bila saja kau disisiku

Kan ku beri kau segalanya

Namun tak henti aku bertanya

Adakah aku dihatimu

Tlah ku nyanyikan alunan-alunan senduku

Tlah ku bisikan cerita-cerita kelabu

Tlah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku

Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

Tak bisa kah kau

Sedikit saja dengar aku

Dengar symfoniku

Symfoni hanya untukmuuuuuuuuuuuuuu

Tlah ku nyanyikan alunan-alunan senduku

Tlah ku bisikan cerita-cerita kelabu

Tlah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku

Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu (Symfoni hitam_sherina)

Dentingan gitarku perlahan berhenti dan akupun berhenti bernyanyi tapi aku masih memejamkan mata, entah mengapa hatiku sangat terluka, seperti pisau tertancap tepat di hatiku. Perih, itu yang aku rasakan.

Aku sangat ingin hilang ingatan saat itu, aku ingin semua memory yang berhubungan dengan luna hilang lenyap. Tapi prok prok prok

Aku mendengar suara tepuk tangan yang sangat keras, semakin lama semakin keras. Perlahan aku membuka mata. Dan semua tidak berubah, aku masih di sini, di surga luna dan alend.

Semua tamu terlihat berdiri, termasuk luna dan alend. Aku menunduk kepada semua tamu dan kepada kedua mempelai. Aku tersenyum getir kepada semuanya, senyuman yang sangat pahit dan tidak enak jika di lihat.

Aku turun dari atas panggung. Dan…

“wihh kakak keren kak, dari hati banget nyanyi nya, aku sampai nangis dengernya” dede disty memuji ku

“itu memang dari hati, hatiku yang terluka” ucap anton dalam hati

Aku hanya membalas senyuman ke dede disty.

Aku ingin pulang saat itu, tugasku sudah selesai. Aku sudah membuat luna bahagia walaupun itu tidak membuat aku bahagia.

Tapi dede disty mencegah itu.

“kak jangan pulang dulu, kan bayarannya belum” cengirnya

“nggak perlu kok, kakak ikhlas untuk semuanya” ucapku

Aku kembali duduk di bangku itu, tapi tidak ada orang. Mereka sibuk memberikan selamat kepada luna dan alend. Aku ingin melakukannya, tapi aku takut tak kuat. Aku terlalu lemah untuk hal cinta.

Aku bangkit dari tempat dudukku, dan berjalan keluar. Pergi, pergi selamanya dari kehidupan luna. Entah kemana kaki ini akan melangkah

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Cerpen request kak Anton..

Like atau Comment :))

Sempat MemiLiki

SEBELUM MEMBACA DI PERINGATKAN JANGAN ADA YANG PROTES MASALAH NAMA

KARENA NAMA PEMAINNYA MAU SAYA GANTI SEDIKIT OK !!!

Kalau nggak suka namanya di ubah, silahkan cabut dari cerpen saya.

*kejam mode.on*

Enjoy It :D

Semoga suka

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“diduttttttttttttttt, beli’in kk es krim yah rasa tiramisu” teriak kak dede

“apa lagi sih tuh orang, nggak bisa lihat saya santai dikit aja” aku menggerutu dalam hati kalau tuh orang denger beuhh bisa lebih parah teriakannya.

Pada nggak kenal kak dede yah okeh saya kenalin, sebenarnya males sih.

*EROR*

Kak dede: Woyy dede kamu yang bikin cerita kok kamu sendiri yang bikin nama kamu jelek aneh

Penulis: udah acting aja, udah saya bayar mahal tuh

Didut: pembaca mohon maaf yah J

*back to story*

Kak dede adalah kakak kandung didut. Lah didut siapa? Okeh didut, nama asli saya adalah Alyssa Saufika umari entah dari mana nama didut berasal. Kata mama itu dari kak dede, saya nanya sama kak dede katanya karena badan saya yang kayak TENGKORAK hidup *rese’ uh kakak* yang udah didut.

Pembaca masih nggak ngerti?? Okeh sama saya juga nggak ngerti.

“iya kak” aku beranjak ke tempat kak dede

“enak banget yah jadi kakak, doyan amat nyuruh adiknya” batinku setiap kak dede teriak

“uangnya?” aku menyodorkan tangan ke kak dede, kak dede memberikan uang 50 ribu, banyak amat, tumben

“es krim rasa tiramisu 2, magnum satu, sisanya untuk didut” kata kak dede enteng

Aku hanya geleng2 kepala, males berkomentar. Banyak? Yah emang banyak es krim yang kak dede pesan. Dalam sehari aja bisa habis. Gila es krim tuh orang.

Aku mengeluarkan motor **** ke halaman rumah. Aku sudah bersiap akan pergi tapi aku menepuk jidat sendiri (?).

“oon nya kambuh deh, tuh pagar rumah kenapa masih ke tutup siapa yang ngunci woy” aku menggerutu sendiri, mungkin kalian menganggapku gila hmm terserah

Motor, helm, bensin, uang. Yapz semua lengkap. Aku pergi ke supermarket dekat rumah, yah Cuma 5 menit lah dari rumah.

Motor sudah terparkir rapi, aku melepaskan helm dan berjalan masuk kesupermarket.

Sebelum membeli es krim aku memilih cemilan kesukaanku, apalagi kalau bukan yupi :p

Yapz yupi sudah berada di tangan sekarang, aku berjalan ke tempat box yang penuh es krim. Hm aku segera memilih es krim pesanan kak dede. Tapi..

“eh sory” tangan ku dan tangan laki-laki itu bersamaan memegang es krim, aku melihat ke arahnya. Wahh cakep

“okeh no problem” katanya dan segera mengambil es krim tadi

“heuh sok cool banget, cakep sih tapi euhh sifatnya gila” batinku kesal

“tapi itu es krim aku yang pegang dulu’an?” aku mulai berani bicara

“yes I now” katanya berlalu meninggalkanku

“heyy” aku memegang pundaknya keras

“jadi cewek jangan kasar dong” teriak cowok songong

“kamu duluan yang mulai, kan aku udah bilang itu es krim aku duluan yang pegang jadi ngalah sedikit kenapa sih” emosiku habis sudah, tampak konsumen lain melihat kearah kami

“zaman sekarang cewek ngalah sama cowok? Heuh nggak yeh. Siapa cepat dia dapat, itu baru bener” si cowok malah menambah volume suaranya

“tapi kan…” belum sempat aku membalas kata2nya, satu orang satpam melerai (memisahkan) kami dan kami di usir keluar

Aku menggerutu dalam hati, jangan sampai ketemu lagi. Najis banget masih ada aja cowok kayak gitu. Aku menyalakan motor dan hendak pulak, tapi es krim kak dede gimana? Tau ah, uangnya juga masih utuh tuh. Siap2 aja dia ngomel.

Nah benarkan baru juga nyampe rumah udah nagih es krim aja tuh kakak, dan ngeromet dah dia.

Pagi yang cerah, aku jogging keliling taman yang berada dekat rumah. Yah sendiri aja deh, males ngajak kak dede. Terlihat banyak sekali orang jogging tapi nggak ada yang sendiri, semuanya pada berdua. Heuh males deh kalau gini.

Aku duduk di bawah pohon beringin (?), sangat nyaman dan adem. Di lapangan basket terlihat 3 orang pemuda sedang asik main basket tapi satu lagi sudah terlihat tua, beda sama dua pemuda lainnya.

“kasian, udah tua tapi masih aja main basket. Nggak nyadar umur” aku terkikik sendiri, mungkin kalau kak dede lihat aku bisa di bilang orang gila.

Eits tunggu, satu pemuda lagi seperti aku pernah lihat. Aku mulai mendekat ke lapangan basket dan mempertajam penglihatanku.

“gila, tuh cowok sarap ada disini juga” tanpa sadar gue teriak, pastinya semua orang menoleh ke arahku dan tepat si cowok sarap juga. Dan sampai sekarang aku tidak tau namanya dan aku juga TIDAK MAU TAU !!!

Ke tiga laki-laki itu mendekati aku dan jelas saja aku ribut mulut sama dia.

“udah bikin capek tau, saya yang denger aja capek” teriak pemuda yang lebih tau dari mereka

“iya setuju kak, saya aja yang denger capek. Kalian berdua kagak capek tuh mulut” kata pemuda satu lagi

“capeklah” kataku dan cowok sarap ini berbarengan

“cie barengan, jangan2 jodoh :p” kata pemuda yang lebih muda

“ogah” barengan lagi

“cie cie” makin kenceng dah tuh dua orang.

Aku mulai kesal dan menghentakkan kaki dengan keras.

“eits tunggu” ada tangan jahil yang menghentikan langkahku

Aku menoleh kebelakang dan hanya berdehem.

“nama kamu siapa?” tanya pemuda yang masih muda itu

“didut” jawab ku singkat

“nama yang aneh” kata cowok sarap

“yeh suka-suka dong, itu nama kesayangan kok dari kakak saya” aku menatap tajam kearah pemuda itu

“kayak bunyi mamang jualan balon aja, didut didut didut” aku menoleh kearah sumber suara, heuh si tua pake ngata’in orang, nggak malu sama umur

“nama aslinya siapa?” tanya pemuda itu lagi

“Alyssa saufika umari” jawabku singkat

“nah tuh nama bagus, kenapa di panggil didut ck ck ck” lagi-lagi si tua ngata’in saya, saya males ngelawan takut kuwalat

“ow, nama aku ozy yang ini kakak gue anton dan ini musuh bebuyutan dan mungkin bisa jadi pacar loe andryos aryanto tapi di panggil angga, tau deh angga dapat dari mana” jelas ozy panjang lebar, mungkin Cuma dia yang baik dari pada dua pemuda ini, yang satu nggak malu sama umur yang satu kayak orang sarap heuh.

“okeh makasih, tapi aku nggak nanya tuh” aku mulai berjalan pergi jauh dari mereka.

“kasian banget adik kakak di kacang’in cewek” ledek kak tojah (itu nama kesayangan ozy untuk kak anton :p)

Tiap hari aku bertemu dengan tiga makhluk aneh itu, sepertinya tuhan tidak sayang dengan ku.

Huhff, aku kesal sendiri jika terus berhadapan dengan mereka. Punya kakak cewek bukannya jadi teman curhat, eh dia malah asik sama es krim. Kalau di suruh milih es krim atau adiknya pasti milih es krim. Udah kayak pacar aja tuh es krim.

Aku berjalan tak tentu arah, sesekali aku menendang batu-batu kecil yang ada di hadapanku. Mereka terlihat tidak berdosa (?)

Entah kenapa hari itu perasaan ku tidak enak. Aku kembali bertemu dengan mereka bertiga tapi ada yang aneh, kenapa mereka malah tersenyum melihatku. Mungkin mereka baru nyadar aja kalau saya ini manis *ngawur*

Akhirnya aku berada tepat di depan mereka bertiga.

“ada apa, kok senyum-senyum GJ gitu?” aku semakin bingung, mereka semakin melebarkan senyuman yang ku lihat “ANEH”

“mau ikut main?” tawar ozy kepadaku

“basket?” jelaslah basket, kan mereka lagi sibuk itu dari tadi

“kagak, main pimpong. Dasar OON, kamu lihat nggak ozy megang bola apa? Basket kan. Heuh” penyakit angga kumat kayaknya, aku kesal menatap sinis makhluk itu

“okeh” jawabku yakin

“ayu kita hompimpa dulu (?)” suruh kak anton

“hahay, kayaknya kalian emang jodoh, satu grub sekarang” ledek ozy

“setuju setuju, jangan lupa PJ aja kalau jadian :p” kak anton ikut ngeledek

Aku dan angga saling bertatapan tajam saat itu.

“mau mulai nggak nih? Atau belum puas kangen-kangennya” kembali kak anton ngeledek

Emosiku memuncak, aku meraih bola yang ada di tangan ozy saat itu.

“ayo mulai” teriakku

Permainan berlangsung aman, entah kenapa angga saat ini terlihat keren dan dia bisa di ajak kerjasama.

“stop didut, jangan sampai kamu kemakan karma sendiri”

Tapi mau gimana lagi, angga memang keren, BANGET !!!

“yeh menanggggg” teriakku histeris, aku berlari kecil kearah angga dan memeluknya.

“what aku meluk dia” tapi aku merasa nyaman dengan posisi seperti ini

“ehem ehem jadian aja deh” teriak ozy dengan nada kesal

“huhf capek gue” keluh kak anton

“makanya udah tua jangan belagu, mau ngelawan yang masih muda dia, ck ck ck” ledek angga

Angga menatapku manis saat itu.

“Tuhan, jika angga setiap hari seperti itu terus mungkin aku bisa jatuh cinta padanya

“didut” panggilnya

“iya” jawabku singkat, bodoh bodoh kau didut

“ehmm anu.. a…” kenapa dia begitu gugup, ya Tuhan perasaan ku nggak enak nih, antara gembira dan aku juga tidak tau..

“lanjut deeeeeeeee” teriak debo

Apa maksud ozy lanjut, huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa pingsan aja deh..

“akusukasamakamumaunggakjadipacaraku” aduh angga blng apa yah tadi, bego bego, lagian angga ngimengnya cepat amat kayak di kejar kereta api ajah

“angga begooooooooooooooooooooooo, kalau nembak cewek tuh lembut lembut dong, loe lagi di kejar utang kali yah” teriak kak anton yang akhirnya angkat bicara juga

Aku menaikkan alis, apa nembak. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kenapa gue, kok senang gini.

“Didut yang aneh, aku suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?”

Aku hanya mengangguk malu, kenapa gue ngangguk yah. haduh bego bego. Tau ah yang jelas sekarang gue udah jadian sama musuh gue sendiri. Aneh? Udah biasa kali di dunia zaman sekarang kayak gitu.

Sudah hampir 2 tahun aku dan angga jadian. Besok adalah anniversary kami yang kedua. Biasanya anggak hanya mengajakku naik kegenting rumah untuk melihat bintang sampai pagi menjelang.

Aneh tapi aku suka tuh J

Tapi anniversary yang kedua ini angga mengajakku nonton film romantic. Angga aneh, jelas-jelas aku sangat tidak suka hal yang berbau romantic. Nih malah ngajak nonton. Awalnya aku menolak, tapi aku tidak tega melihat wajah angga yang memelas.

Malam itu kak dede juga berbaik hati mau mendandaniku, biasanya juga ogah si kakak.

Kembali perasaanku nggak enak, tapi hari ini sama acara penembakan angga berbeda. Aku merasa takut. Sangat takut !!! aku ingin mengurung diri di kamar rasanya saat itu.

Acara nonton jam 19.00 tapi sekarang aizzz sudah lewat 5 menit. Angga tidak pernah terlambat biasanya. Perasaanku campur aduk saat itu, nggak aku nggak mau berpikiran aneh sekarang. Yang aku pikirin angga akan jemput, yah PASTI !!!

Angga sedang menyetir mobil saat itu, dia terus menatap arlojinya.

“aizzz telat 10 menit nih, gara-gara ozy dan kakaknya nih” kesal angga yang masih mengendarai mobil, dia hendak menelepon didut.

Didut merasa bosan, dia hendak kekamar mengambil sweter, cuaca terlihat kurang bersahabat. Tapi saat didut mau keluar kamar, petir tiba-tiba menyambar keras. Dan tagggggggg foto angga pecah, dengan sigap didut membereskannya.

“awwww” tangannya berdarah, dia bertambah cemas. Belum juga ada kabar dari angga.

Jantung didut terasa berhenti, tapi sekali-kali berdetak tak beraturan, bernafas ia sangat sulit. Kak dede yang kebetulan lewat di depan kamar didut terlihat kaget dengan wajah didut saat itu.

“dek kamu kenapa?” tanya kak dede memanggil ku dengan nada bergetar, tapi aku tidak merespon, tubuhku terasa beku saat ini dan semuanya gelap.

Aku terlelap tidur masih dengan gaun yang tadi malam aku gunakan. Jadi tadi malam bukan mimpi, aku berlari ke luar kamar dan melihat kak dede menangis. Kenapa? Batin ku terus bertanya-tanya

“dek” kak dede memelukku erat

“kenapa kak?” tanya ku cemas

“kita kerumah sakit sekarang yah” ajak kak dede tapi air matanya trus membanjir

Aku dan kak dede sudah di rumah sakit saat itu, tapi kenapa ada ozy dan kak anton. Angga? Mana dia..

Dua suster mendorong brankar yang sepertinya ada seseorang disana, kain penutupnya penuh dengan darah. Ozy teriak histeris ketika jenazah itu melewatinya, kaki ku gemetaran dan brakkkk aku terjatuh dalam posisi duduk saat itu.

Apa mungkin itu?

“sabar sayang” kak dede memelukku erat

“ANGGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” air mataku tak sanggup di bendung lagi.

Sudah 5 bulan aku melamun sendiri di kamar. Tiba-tiba saja aku ingin bernyanyi lagu kesukaan aku dan angga

Mengapa kita bertemu

Bila akhirnya dipisahkan

Mengapa kita berjumpa

Tapi akhirnya di jauhkan

Kembali air mataku terjatuh, kenapa yah angga kita harus di pertemukan kalau ujung-ujung kita akan pisah sama orang yang kita sayang.

Kau bilang hatimu aku

Nyatanya bukan untuk aku

Bintang di langit nan indah

Dimanakah cinta yang dulu

Hatiku selamanya akan untuk kamu, tapi kenapa kau pergi membawa hatimu juga. Aku ingin hatimu angga

Masih kah aku disana

Di relung hati dan mimpimu

Andaikan engkau disini

Andaikan tetap denganku

Aku hancur Ku terluka

Namun engkau lah nafasku

Kau cintaku Meski aku

Bukan dibenakmu lagi

Dan q beruntung sempat memilikimu

Aku hancur angga saat ini. Aku hanya inginkan kamu. Tiba-tiba saja angga ada di sampingku, aku tersenyum gembira saat itu. Dan kembali aku bernyanyi bersamanya..

Hiks hiks…

“yang sabar kak, didut pasti akan sembuh” ozy memeluk kak dede saat itu, sembuh? Yah didut masuk RSJ, kak dede dan keluarganya udah nggak sanggup melihat didut yang bernyanyi sendiri dan sering kali dia mencoba bunuh diri.