Photobucket
PhotobucketPhotobucket

Rabu, 06 April 2011

Perjuangan berakhir Air mata - - -> part 13

penjelasan :

Ø Goldi dan zahra sudah kuliah.

Ø Debo, obiet, cakka, ify, agni, gita kelas 3 SMA satu sekolah

Ø Alvin dan iel kelas 3 SMA beda sekolah

Ø Ozy, acha, deva, keke, ray, lintar, nova, rio kelas 3 SMP ---> beda sekolah Cuma satu bimbel

Ø Shilla, sivia kelas 1 SMA.

Shilla dan ozy Cuma beda satu tahun

Rio dan sivia sebenarnya kembar #kembar dri mana (dlm cerita aja) ---> penjelasan lebih lanjut ada dalam cerita.

PBA part 13: Sepercik coklat manis

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“DIA ITU ADIK KANDUNGMU” ucap papa sivia akhirnya

“sudah pa” ucap mama rio dengan isakan tangis

“nggak ma, dia harus tau apa yang sebenarnya terjadi, walaupun sivia bukan anak kandung saya tapi saya gak bisa ngelihat sivia terus-terusan dibuat nangis oleh kakak KANDUNGnya sendiri” ucap papa sivia ikut terbawa emosi

“adik kandung? Apa maksud anda?” tanya rio semakin emosi

“iya, SIVIA adik kandung RIO, Sivia mengalami masalah kesehatan dan harus segera mendapatkan cangkokan sumsum tulang belakang secepatnya kalau tidak sivia akan meninggal, hanya orangtua kandung yang bisa mencangkokan kata dokter. Dan papa kamu atau papa sivia dengan segera mencangkokan sumsum tulang belakangnya ke sivia. Tapi keadaan papa kamu kritis selama seminggu dan akhirnya meninggal, sebelum papa kamu meninggal dia berpesan ke saya untuk menikahi mama kamu” jelas papa sivia panjang lebar

“…”rio diam beberapa menit

“trus anda siapa, kalau sivia adik saya, kenapa saya dan sivia dipisah?” tanya rio yang mulai tidak mengerti dengan semua ini

Papa sivia menarik nafas pelan.

“kamu siap mendengarkan semua ini?” tanya papa sivia

“tentu saja, aku tidak mau ada lagi yang ditutup-tutupin, sekarang jelaskan semuanya, anda siapa, dan kenapa saya dan sivia dipisahkan” ucap rio mulai meredakan emosinya

*** FLASH BACK***

Seorang wanita baru melahirkan dan tak diduga anaknya kembar. Tentu saja mereka sangat gembira. Mereka juga sudah menyiapkan nama untuk kedua anak mereka. RIO dan SIVIA. Tapi kebahagiaan mereka hanya sesaat, karena tidak lama setelah kelahiran bayi kembar itu dokter masuk dan mengatakan kalau anak perempuannya mengalami masalah kesehatan, dan harus dipisahkan dengan anak laki-laki itu sampai keadaannya membaik.

“maaf pak buk, anak perempuan anda kurang sehat, sebaiknya anak perempuan anda di pisah dengan anak laki-laki anda supaya anak perempuan anda bisa menjalani terapi dengan lancar” jelas pak dokter

“memangnya anak perempuan saya sakit apa dok?” tanya mama winda diikuti dengan isakan tangis

“kami juga belum tau bu, tapi dari tanda dan gejala anak ibu mengarah ke leukemia tapi itu semua belum tentu benar bu, maka dari itu anak ibu harus sering dibawa kerumah sakit untuk pengobatan lebih lanjut”

“tapi dok..” tangisan mama winda semakin menjadi-jadi

“sabar yah ma, kata dokterkan belum tentu benar” bujuk papa excel

“chiko” panggil papa excel

“iya cel” chiko mendekat keexcel.

“aku mohon kamu mau merawat anak perempuan saya yah” tawar papa excel

“iya tentu saja” jawab chiko

Chiko adalah teman dekat winda dan excel. Chiko bukan sekedar sahabat bagi mereka, tapi sudah seperti saudara.

Sudah sekitar 10 tahun mereka berpisah dengan anak perempuannya, yah walaupun mereka sering kesana untuk melihat keadaan anak perempuan mereka, tapi tetap saja rasanya beda.

Sampai akhirnya keadaan anak perempuan mereka kritis dan harus segera mendapatkan cangkokan sumsum tulang belakang. Papa dari anak perempuan itu dengan cepat meminta dokter untuk mencangkokan sumsum belakangnya untuk anak perempuannya. Proses pencangkokan berjalan lancar, tapi papa anak perempuan itu kritis hampir seminggu dan akhirnya meninggal.

Penanganan dan Pengobatan Leukemia, kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:

1. Chemotherapy/intrathecal medications
2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.

Cangkok darah plasenta sebanding dengan sumsum tulang belakang yang cocok

***

“…” rio masih diam, dia bingung sekarang harus melakukan apa. Dia merasa sangat bersalah terhadap saudara kembarnya.

“maafin rio”batin rio lirih, dia ingin sekali memeluk sivia saat ini, meminta maaf dan berjanji akan menjaganya setiap detik.

“rio” panggil mama lirih

“maafin rio ma” rio menangis, air matanya terus mengalir

“kejar sivia” suruh papa chiko

“tapi pa” rio menunduk dan masih menangis

“KEJAR SIVIA” teriak papa chiko

“tapi..”

“nggak ada tapi-tapian, KEJAR SIVIA RIO” perintah papa chiko

“tapi rio gak ada harus cari sivia kemana” ucap rio akhirnya terduduk dilantai

“bukit dekat taman kompleks” kata papa chiko

“bukit?”

“sudah sekarang kamu kesana, sivia pasti senang ngelihat kamu” suruh mama dengan senyum sedikit kepaksa

“iya ma, rio gak mau kehilangan keluarga rio lagi” ucap rio dan pergi pamit menuju bukit

***

Nanananananana… satu orang laki-laki dan satu orang perempuan kini sedang bernyanyi dengan riang. Laki-laki sibuk bermain gitar dan sesekali memperhatikan perempuan yang sedang bernyanyi. Terlihat cantik dan tak ada beban sama sekali dari wajahnya, senang aku melihatmu seperti ini. Laki-laki itu tersenyum melihat perempuan yang ada disampingnya. Dia masih asik bernyanyi, sampai-sampai tak menyadari kalau laki-laki itu terus menatapnya.

Okeh, sekarang perempuan itu mulai risih dengan tatapan aneh itu.

“hey” perempuan itu memukul pundak laki-laki, dan membuat laki-laki itu mengalihkan pandangan.

“loe nggak apa-apakan?” tanya perempuan itu lembut

“gue…”

“SIVIA” teriak pemuda baru datang, semakin lama wajahnya semakin jelas

“RIO” batin sivia kaget, mukanya berubah takut. Laki-laki itu mengerti sekarang.

“apa mungkin dia yang sudah membuat kau menangis selama ini?” tanya laki-laki yang sekarang berada disamping sivia. Sivia hanya mengangguk.

“sivia” ucap rio yang sudah berada didepan sivia. Sivia kembali menangis, dia hendak pergi dari rio tapi tangannya ditahan rio dengan kuat. Sivia mengeluh kesakitan.

“rio, sakit… hikss” isak sivia berusaha melepaskan tangan rio, tangan rio dicengkram laki-laki itu dan dia hendak memukul rio tapi dengan cepat sivia menepis tangan laki-laki itu.

“sudahhh, kau sudah terlalu banyak ikut campur, biar ini menjadi urusanku” jawab sivia menepis tangan laki-laki itu.

Laki-laki itu hanya diam, dia hanya bisa menyaksikan perempuan yang baru dia kenal bahkan dia mulai menyayangi perempuan itu sedang beradu mulut dengan pemuda itu.

Rio menatap sivia lembut. Sivia heran dengan tatapan itu, sangat lembut. Rio sontak memeluk sivia erat. Sivia merindukan pelukan itu, pelukan seorang saudara. Cukup lama rio memeluk sivia, bahkan laki-laki yang dari tadi melihatnya merasa sangat panas, padahal bukitkan dingin.

“rio” lirik sivia

“maafin aku via” ucap rio, rio kembali memeluk sivia. Sivia membalas pelukan rio

“rio” ucap sivia

“jangan panggil rio, mulai sekarang panggil kak rio yah” ucap rio manja dan membuat sivia terkekeh

“iya kak rio” rio mengacak-acak poni sivia

Yah sekarang laki-laki yang berada di pojok dekat pohon merasa terasingkan.

“kacang rebus, kacang goreng, kacang panggang (?)” ujar laki-laki itu gaje

“alih profesi yah" ucap sivia tanpa dosa, rio melihat laki-laki itu sejenak, dia mengeryitkan kening

“kayaknya gue pernah lihat loe” ucap rio dan memutar tubuh laki-laki itu kekiri dan kekanan

“ehhh, loe kira gue patung pancoran dibolak-balik gini” gumel laki-laki itu

“hehehe, maaf, siapa via? Pacar loe yah” goda rio

“hah..?? ya nggak lah, gue aja gak tau nama dia siapa” ucap via polos

Rio hanya cengo dan laki-laki itu hanya garuk-garuk kepala dan nyengir.

“hah” kaget rio, sivia hanya terkekeh

“nama kamu siapa?” tanya rio

“Alvin, loe siapanya sivia?” tanya Alvin dingin

“gue kakak KANDUNGnya” jawab rio lantang

“kakak kandung?” tanya sivia heran

“nanti dirumah kakak cerita yah” rio merangkul sivia dan mengajaknya pulang

“oh iya, thanks yah alvin sudah jaga via selama ini, gue gak akan lupa’in jasa loe” ucap rio dan beranjak pergi menjauhi Alvin.

Alvin melihat kepergian sivia dan rio, dan hilanglah sudah bayangan itu.

“sialll,, gue lupa nanya alamat rumah sivia, dan lebih parahnya gue gak tau nope dia, arrrgghhh” alvin mengacak-ngacak rambutnya kesal dan memilih duduk kembali dibukit dan kembali bernyanyi

***

“aaaaaaaa, rese nih kalian berdua malah ninggalin gue” keke bernafas tersengal-sengal dan mencoba mengatur nafasnya kembali

Deva dan ray melihat keke hanya cekikik kecil takut keke akan mendengarnya, kalau dengarkan bisa bahaya. Afifah melihat anak perempuan yang masih sibuk mengatur nafas, afifah mengeryit alisnya.

“sepertinya gue kenal nih cewek” batin afifah, dia mendekati keke dan melihat dengan seksama wajah keke

“kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, keke yah” jerit afifah kecil tapi sukses membuat keke kaget

“hah?” keke masih bengong dan mencoba mengingat-ingat

“gak inget gue? tega loe ke” afifah pura-pura ngambek dan membelakangi keke

“afifah yah?” keke membalikkan tubuh afifah dan tersenyum lebar, afifah juga ikut tersenyum dibuatnya

Mereka berdua sontak berpelukan dan sekarang deva ray merasa terasingkan (?)

“ifah kita jalan-jalan yuk, udah lama banget gak sama kamuuu” ucap keke gemes dan mencubit pelan pipi ifah

“akuu juga tauu” ifah ikut mencubit pelan pipi keke

Afifah dan keke bergandengan tangan dan mulai keliling mall. Kali ini mereka berdua seperti tidak mengingat keberadaan deva dan ray.

***

Goldi sekarang sudah berada dirumah debo. Dia mendapat telepon dari debo kalau bunda halimah memintanya untuk kerumah malam ini juga. Goldi tampak ragu saat akan masuk kedalam rumah itu, perasaannya mulai tidak enak. Sekarang sifatnya berubah paranoid.

paranoid didefinisikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis.

Goldi memencet cukup 2 kali bel sudah ada yang membuka pintu. dan debo lah yang membuka, beribu pertanyaan terngiang diotaknya tapi itu semua dia simpan, biarlah waktu yang akan menjawab (?)

Goldi duduk disalah satu sofa yang masih kosong, dia melirik sebentar kearah Zahra pertanda kalau dia bingung, Zahra sekilas menatap goldi dan Zahra hanya mengangkat bahu. Zahra dan goldi sama-sama bingung.

Goldi mengedarkan pandangannya, terlihat debo dan ify duduk bersebelahan, oik sibuk membantu bibi membawa minum, mama ira dan bunda halimah terlihat sedang berbincang-bincang, sesekali mama ira memotong pembicaraan bunda halimah tapi lebih banyak celotehan bunda halimah daripada mama ira. Mama ira kebanyakan mengangguk dan diam.

“diminum dulu kak” tawar oik yang sedang memberikan segelas teh hangat buat goldi, goldi mengangguk dan meniup-niup sebentar. Satu teguk cukup, pikir goldi. Goldi kembali focus melihat pembicaraan dua ibu-ibu itu. apa yang sedang mereka bicarakan.

“nak goldi” ucap mama ira yang membuat lamunan goldi buyar

“iya tante” jawab goldi sopan

“biar bunda aja yang jelasin” kata mama ira dan mempersilahkan bunda halimah untuk bicara

“gini nak, gimana kalau pertunangan kamu dan Zahra minggu depan?” tanya bunda halimah, kalian tau apa yang goldi rasakan, yah seperti sambaran petir menusuk tubuhnya. Apalagi Zahra, dia seakan tidak percaya dengan semua yang baru dia dengar.

“tunangan bun?” tanya Zahra menyakinkan pendengarannya, semoga telinganya mengalami masalah, tapi tidak, anggukan bunda halimah sudah menjawab semuanya

“iya, dan besok kamu tinggal disini yah nak goldi, supaya kamu bisa lebih dekat dengan Zahra” ucap bunda halimah, goldi tidak tau harus berkata apa, menolak? Itu tidak mungkin, sedangkan Zahra hanya diam apa goldi harus mengatakan “saya tidak mau” itu lebih mustahil, sekarang yang harus dia fikirkan menjelaskan kepada orangtuanya tentang semua ini.

Walaupun hati kecil goldi berteriak senang tapi goldi tidak mau memaksakan Zahra, hidup butuh cinta, walaupun goldi tau dia mulai cinta sama Zahra tapi sepertinya Zahra tidak, semuanya akan terasa HAMPA tanpa ada cinta!!!

***

Goldi sudah diperbolehkan bunda halimah untuk pulang, goldi hanya mengangguk setiap pertanyaan yang dilontarkan bunda halimah. JUJUR, dia tidak tau harus berkata apa. Biar waktu yang akan menjawab.

Yahh,, sekarang suasana di ruang makan hening. Tidak ada yang berani memulai pembicaraan, Zahra hanya makan seadanya dan pergi pamit dengan alasan mau belajar karena besok ujian untuk masuk perguruan tinggi

Debo masih bingung dengan jalan pikiran bunda. Dia memikirkan nasib kak Zahra kelak dan juga nasibnya.

“kalau nunggu kak Zahra tunangan trus nikah, kelamaan dong sayang” ucap debo kepada ify yang ada disampingnya, ify tidak memperdulikan ucapan debo, dia masih sibuk dengan makanan yang ada didepannya

“bun, kalau tunangan kak Zahra dan kak goldi minggu depan, hmmm” debo menggantungkan kalimatnya sebentar, ify menghentikan langkah makanannya dan focus dengan apa yang mau diucapkan debo

“debo sama ify juga yah?” pinta debo tanpa dosa

“juga apa de?” tanya bunda halimah bingung

“juga tunangan bun” debo terkekeh

“nggak nggak, ify masih mau sekolah, ntar apa kata temen-temen kalau lihat ify pake cincin, nggak nggak” tolak ify

“ntuh kamu sudah denger sendiri jawaban dari ify” ucap bunda halimah

“kok gitu sih fy, ya udah kalau kamu nggak mau tunangan sama aku, aku tunangan sama tembok aja” ucap debo ngambek + gaje, debo beranjak dari duduknya dan pergi kekamar

“obat kak debo habis, maklum aja kak” cekikik oik

“husshh oik” ucap bunda halimah, oik menggembungkan pipinya

“susul aja deh kak” suruh oik, ify segera membereskan piringnya dan debo

“sudah biar oik aja yang beresin, buruan susul kak debo, ntar tunangan sama tembok beneran” lagi-lagi oik cekikikan cukup lama

***

Ify mencoba masuk kekamar debo yang sepertinya sengaja tidak dikunci sang pemilik kamar. Tampak debo sedang duduk dijendela menghadap langit. Ify mencoba mendekati debo dan sekarang posisi ify tepat disamping debo.

“kapan nih mau tunangan sama tembok?” tanya ify tanpa dosa dan membuat debo semakin kesal, debo melipat kedua tangannya didada. Ify sedikit terkekeh melihat muka debo yang di tekuk, terlihat lucu pikirnya.

Debo mulai kesal dengan cekikikan ify yang seolah-olah sedang mengolok-oloknya.

“de” ucap ify singkat, ify melingkarkan tangannya di lengan debo, debo terdiam saat itu, kekesalan debo terhadap ify terbuang begitu saja karena perlakuan ify saat ini. Ify menyenderkan kepalanya di bahu debo.

“aku ikhlas kok klo kamu sama tembok” ucap ify, debo masih berada didunianya (?)

“tapi aku nggak akan pernah ikhlas klo kamu tunangan sama cewek selain ALYSSA SAUFIKA UMARI” ify menunjuk dirinya dengan tangan yang satu lagi, debo sedikit terkekeh mendengar celotehan ify, debo membenarkan posisinya dan ify, yah sekarang debo menatap lekat wajah gadis yang ada dihadapannya. Ify tersenyum manis saat itu. debo menggenggam erat tangan ify.

“ikhlas nih aku sama tembok?” tanya debo gaje, dan membuat ify terkekeh

“iyaa sayanggg” ify mengacak-acak rambut debo

“ntar gak ganteng lagi” debo merapikan rambutnya, ify semakin gemes dengan debo, ify kembali mengacak-acak rambut debo, debo menahan tangan ify yang sedang berada dikepalanya, dengan kuat ify lepaskan tangan debo dan aksi kejar-kejaranpun terjadi (?)

***

Matahari pagi sangat indah saat ini. Tampak seorang pemuda sibuk membujuk temannya untuk pergi kesuatu tempat, bukan berarti mereka ada apa-apa (?).

”kka, kerumah debo yukkkkk” aja pemuda yang masih sibuk menyeret pemuda yang bernama cakka.

”nggak nggak dan nggak” tolak cakka

”ayo lah kka, gue beli’in eskrim deh” tawar obiet

”di kulkas gue bayang” ucap cakka sambil menunjuk isi kulkas yang memang penuh es krim #wowww bagi-bagi napa cakka (?)

”coklat deh, loe kan suka banget sama coklat” tawar obiet lagi

”gue lagi sakit gigi” ucap cakka sambil menunjuk giginya yang memang sedikit berlubang

”hm permen deh” tawar lagi-lagi obiet

”tetap aja obiet oon, gue kan lagi sakit gigi, bego ikhh” ucap cakka gaje

”huhffk, nyerah deh gue, loe mau apa aja gue beli’in, selama nggak diatas satu juta (?)” jawab obiet ketular gaje

”balonnnnnnnnnnnnnnnnnnnn” teriak cakka sambil mengejar abang-abang balon yang lewat didepan rumahnya, obiet memukul jidatnya sendiri cukup keras

”susah punya teman aneh, kadang pinter tapi keseringan oon” gumel obiet sambil menghampiri cakka yang sudah memegang balon berwarna biru langit

”berapa bang?” tanya obiet

”5000”

”mahal amat bang” kaget obiet sambi memberikan uang 5000 pas

”nih temennya sudah pecahin 4 balon saya, satu balon seribu” ucap abang-abang penjual dan pergi meninggal obiet dan cakka yang sibuk meremas-remas balon (?) #wajar aja pecah

***

Obiet dan cakka sudah berada didepan rumah debo. Dan tanpa balon tentunya, karena tuh balon belum satu menit ditangan cakka sudah pecah, ckckck

”eh obiet cakka, kok nggak bilang kalau mau kerumah?” tanya debo kaget dan duduk dikursi sofa

”nih cakka, katanya kangen kak goldi” timpal obiet

”kok gue, kannnnnnn.. awwwwwwww” jerit cakka pelan karena kakinya diinjak obiet

”kenapa kka?” tanya debo heran

”gueee... awwwwww” jerit cakka lagi

”de, boleh minta minum nggak? Haus nih gue, perjalanan jauh sob” pinta obiet, debo segera ngacir kedapur

“kka, jangan bilang-bilang kalau gue yang minta loe kesini, bilang aja loe kangen kak goldi” pinta obiet memohon

”tapi kan....”

”please kka, gue beli’in balon lagi deh, 10, gimana?” tawar obiet

”9 deh” tawar cakka dengan senyum sumringah

”yang bego gue apa cakka yah, kan gedean 10 daripada 9” batin obiet menghitung jarinya dengan gaje

Debo datang dengan tiga gelas minuman.

”diminum dulu” suruh debo

Cakka dengan satu tegukan menghabiskan minuman yang baru saja disajikan sama pemilik rumah.

”kok sepi de?” tanya obiet mengalihkan pembicaraan, karena dari tadi debo sibuk melihat akrobat yang dilakukan cakka (?)

”oww, ify, oik, bunda sama mama lagi kemall. Beli persiapan buat pertunangan kak goldi sama kak zahra” jawab debo, sedikit ada raut kecewa dari muka obiet, yah karena tujuan utama dia kesini karena kangen sama oik. Ckckck

”pertunangannya jadi de?” tanya obiet berusaha membuang pikirannya tentang oik untuk sementara waktu

”kata kak goldi sama kak zahra, biar waktu yang menjawab, jodoh kayaknya mereka, jawabannya sama pas gue nanya itu” cekikik debo

”hhahaha, Amin, kak goldi kan sebenarnya memang suka sama kak zahra” ceplos cakka

”apa” kaget debo dan obiet

”upssss,, bego-bego” cakka memukul-mukul bibirnya pelan

”gue setuju sih sebenarnya kalau kak goldi sama kak zahra, kak goldi kan senior kak zahra dikampusnya, jadi sama-sama satu kampus kan seru, kayak gue sama ify sama-sama satu sekolah” ucap debo dengan bangga

”kamu sih enak de, lah kita berdua” ucap cakka dengan muka sendu

”kok kita berdua, gue aja kali yang kasian, loe kan ada ag agni” cekikik obiet

”ogah-ogah gue sama dia”tolak cakka

“hati-hati kka, benci sama cinta Cuma terpisah dengan benang tipis” nasehat debo

“ya ya yah, tapi gue sama agni nggak akan pernah mungkin selamanya bisa damai” ucap cakka gaje

***

Gadis cantik dengan pipi chuby nya sedang sibuk berdandan, tiba-tiba seorang laki-laki masuk dengan seenaknya dan duduk ditempat tidur gadis itu.

“mau kemana via?” tanya rio

“bukit kak” jawab sivia

”pagi-pagi gini mau kebukit, apa yang mau dilihat?” tanya rio heran

”bukan ngelihat kak rio, tapi merasakan udara pagi yang seger gini, pasti dibukit lebih seger” jelas sivia

”owwww,, kakak ikut yah?” pinta rio

”untuk kali ini, sivia pengen sendiri yah kak” ucap sivia sambi memegang pipi rio dengan kedua tangannya

”kamu marah sama kakak?” tanya rio masih merasa bersalah

”nggak lah, justru via seneng banget punya kakak cowok yang cakep, manis, pinter, keren kayak kak rio” rio sedikit malu dengan pujian yang dilontarkan sivia

”ya udah deh, pulangnya sebelum makan siang, kalau kamu nggak pulang juga kakak akan susul kesana” ancam rio

”ikhh kak rio emangnya aku anak kecil” ngambek sivia

”kamu kan adik kecilnya kak rio” rio mengacak-acak rambut sivia

***

Sivia sudah tiba di bukit. Dia memilih tempat duduk favortinya, dibawan pohon. Benar udara pagi hari sangat segar, ditemani sinar matahari yang membuat badan menjadi sejuk.

Manfaat Sinar Matahari Pagi (sebaiknya berjemur sampai jam 09.00 pagi)

1. Vitamin D

2. Sinar Matahari Mengurangi Gula Darah

3. Sinar Matahari Mengurangi Kolesterol Darah.

4. Sinar Matahari Adalah Penawar Infeksi dan Pembunuh Bakteri

5. Sinar Matahari Meningkatkan Beberapa Jenis Kekebalan.

Siva berbaring direrumputan dan memejamkan matanya untuk beberapa menit.

Sudah cukup rasanya udara yang masuk kedalam tubuh sivia. Sivia merasakan surga yang luar biasa didalam tubuhnya. Sivia membuka matanya dan terlihat seketika awan berubah mendung. Dan sedikit demi sedikit rintihan awan keluar, awan mengeluarkan air yang semakin lama semakin banyak. Sivia memicingkan matanya, dia heran karena melihat seorang laki-laki sibuk menari-nari bersama hujan. Laki-laki itu terlihat sangat menikmati.

”heyyyy” sivia mencoba memanggil laki-laki itu, tapi suaranya kalah dengan jeritan air yang terus turun.

”sepertinya lebih asik bermain hujan” batin sivia kini berlari ketempat laki-laki itu berada, laki-laki itu melihat sekilas sivia dan tersenyum manis, mereka berdua kini sibuk dengan hujan.

Cukup lama sivia bermain hujan, kini badannya terasa sangat dingin bahkan seketika berubah menjadi kaku. Sivia ambruk. Dia merasa sangat pusing. Samar-samar dia melihat laki-laki yang bermain hujan dengannya menggendong sivia dan membawa sivia kepohon yang cukup tinggi tapi bisa menghalangi rintikan hujan yang turun.

”ielllll” ucap sivia masih keadaan setengah sadar

***

Ozy dan debo sudah sepakat kalau siang ini dia akan kerumah rio. Sesuai alamat yang diberikan rekan kerja debo di bimbel, dia menemukan alamat yang dituju.

”yakin kak?” tanya ozy ragu

”yakin, ini betul rumahnya” jawab debo

” bukan masalah rumahnya, kalau rumahnya aku juga yakin kalau ini rumah rio, kan aku sama kak shilla pernah kesini” ujar ozy

”ya sudah kalau begitu kamu pencet belnya” suruh debo

”tapi aku takut kak” gumam ozy dengan nada bergetar

”apa yang harus ditakutkan? Kamu takut sama rio?” tanya debo heran, ozy hanya mengangguk

”terakhir aku lihat mukanya serem banget kak” kata ozy dengan raut muka yang tak terbaca (?)

”kamu tunggu dimobil saja kalau gitu” suruh debo

”apa lagi disuruh nunggu, semakin was was dan bisa-bisa aku jantungan kak debo” jelas ozy lebay

”ahhhh, terserah kamu mau ngapa’in” debo memencet bel rumah rio beberapa kali. Tampak seorang pemuda terlihat terburu-buru membuka pintu pagar, raut muka ozy semakin tak terbaca, dia terlihat sangat ketakutan padahal pemuda itu tersenyum cukup ramah. Debo membalas senyum pemuda itu.

”eh kak debo, maaf lama yah kak” ucap pemuda itu dan mengajak debo untuk masuk, pemuda itu melihat debo tak sendirian, dia mencoba mengingat-ingat.

”ozy yah, anak yang superduper cerewet dan nyenyes (?) itu kan?” ucap rio tanpa dosa, debo terkekeh dibuat rio sedangkan ozy sudah memasang muka bete tujuh tingkat (?)

Debo dan ozy mengikuti rio dan mereka masuk dirumah yang cukup mewah. Debo ozy dan rio terlibat percakapan yang cukup serius tapi terkadang celotehan ozy membuat suasana yang awalnya tegak menjadi sedikit berantakan (?)

***

Suasana dirumah agni tidak begitu nyaman. Kehadiran cakka seakan bencana baginya. Yah, mereka sepakat untuk minggu ini belajar bersama dirumah agni. Tapi sepertinya cakka terlalu cepat untuk hadir. Masih 30 menit untuk menunggu kedatangan obiet.

”ag” panggil cakka singkat

”hmm” agni hanya berdehem

”gue capek nih kalau berantem terus sama loe” ucap cakka jujur

“loe kira gue nggak, keriput di muka gue makin banyak gara-gara loe” celoteh agni, cakka hanya cekikikan dan sontak memegang muka agni.

“nggak keriput kok, tetap manis” ucap cakka keceplosan

“upsss, apa yang baru gue bilang yah, oh my god, jangan sampai gue benar-benar suka sama nih cewek gak jelas” batin cakka

“gue emang masin kok” narsis agni, cakka menepoh jidatnya

“okeh maaf, baru aja malaikat masuk dalam tubuh gue” kata cakka gaje

“udahhh jujur aja, gue emang maniskan?” agni menaikkan alisnya, pertanda dia sedang menggoda cakka

“nggak nggak dan nggak” ucap cakka bohong

“gue traktir es krim mau nggak?” tawar agni

“dalam rangka apa?” tanya cakka heran

”dalam rangkar loe sudah muji gue manis” cekikik agni

”nyesel nyesel nyesel gue bilang gitu” batin cakka, cakka mengacak-acak rambutnya sendiri

***

Cakka dan agni sudah berada di mall saat ini.

“Cuma mau beli es krim kok ampe ke mall sih ag?” gumel cakka

“ada sekalian yang mau gue beli, dekat juga kka” agni menyeret tangan cakka ketempat boxs es krim berada

“loe pilih mau yang mana” suruh agni

“gueeeeeee mau yg ini, ini juga, ini kayaknya enak, hmm ini kesukaan gue, ini, yang ini”

“stoppppp, loe mau ngerampok gue” agni mengambil es krim yang sudah dipilih cakka semua dan meletakkan kembali kedalam box

“ini ajjj... eeeee” agni merasa kalau tangannya dipegang seseorang

“loe lagi” batin agni

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar